TBIN Gelar Sosialisasi Anti-Perundungan dan Pelecehan Seksual
Lhokseumawe – Dalam rangkaian PBAK 2025, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) FTIK UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Anti-Perundungan, Pencegahan dan Penanganan Pelecehan Seksual, serta Anti-Diskriminasi dan Intoleransi pada Jumat (29/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dengan tujuan membekali mahasiswa baru agar memiliki kesadaran, sikap kritis, dan keberanian dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.
Materi pertama mengenai Anti-Perundungan disampaikan langsung oleh Bu Lina Sundana, M.Pd. Beliau menekankan bahwa perundungan tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik, tetapi juga dapat terjadi dalam bentuk verbal dan sosial yang dapat merusak harga diri serta relasi sosial korban. Mahasiswa diajak untuk memahami dampak serius dari terjadinya perundungan, baik bagi korban, pelaku, maupun lingkungan.
Selanjutnya, Bu Isfiyana Nursari, M.Pd. memaparkan materi mengenai Pencegahan dan Penanganan Pelecehan Seksual. Beliau menegaskan bahwa pelecehan seksual bisa menimpa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, serta dapat terjadi dalam berbagai bentuk termasuk verbal, fisik, hingga berbasis digital. Mahasiswa juga dikenalkan pada langkah-langkah pencegahan, mekanisme pelaporan, serta layanan aduan yang tersedia di kampus melalui Satgas PPKS.
Materi terakhir disampaikan langsung oleh Bu Istiqamah, M.Pd. dengan tema Anti-Diskriminasi dan Intoleransi. Beliau menegaskan betapa pentingnya untuk menumbuhkan budaya saling menghargai, menghormati perbedaan, serta menjaga harmoni dalam keberagaman. Menurutnya, intoleransi dapat menjadi benih perpecahan jika tidak dicegah sejak dini. Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa baru tidak hanya mendengarkan tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Suasana menjadi semakin hidup ketika para pemateri mengajak mahasiswa untuk melakukan simulasi sederhana sebagai bagian dari pelatihan.
Dalam sambutannya, Dekan FTIK UIN Sultanah Nahrasiyah, Dr. Jumat Barus, S.S., MS, menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini. “Sosialisasi seperti ini sangat penting agar mahasiswa sejak awal memiliki kesadaran untuk menjaga martabat diri, menghormati sesama, dan menolak segala bentuk kekerasan maupun diskriminasi. Saya berharap mahasiswa TBIN mampu menjadi teladan dalam menciptakan budaya akademik yang sehat dan inklusif,” ujarnya.
Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia UIN Sultanah Nahrasiyah berharap mahasiswa baru dapat tumbuh sebagai generasi yang berintegritas, menjunjung tinggi nilai inklusivitas, serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan maupun diskriminasi.