Kolaborasi, Dedikasi, dan Literasi Digital: FTIK UIN SUNA Rayakan Yudisium PPG 2025

Lhokseumawe (7 November 2025) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah (SUNA) Lhokseumawe menggelar Yudisium dan Pengukuhan 1.108 Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) Transformatif Batch 1 Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid di Aula FTIK ini diikuti oleh 147 peserta luring dan 961 peserta daring dari berbagai provinsi di Indonesia. Peserta terdiri atas 800 guru madrasah dan 308 guru Pendidikan Agama Islam (PAI).

Dalam laporannya, Wakil Dekan I FTIK, Dr. Susi Yusrianti, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen FTIK dalam menjamin mutu lulusan PPG yang profesional, reflektif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Sementara itu, Dekan FTIK, Dr. Jumat Barus, S.S., M.S., mengapresiasi dedikasi para peserta yang berhasil menuntaskan program ini dengan baik.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan orasi ilmiah oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Sahiron Syamsuddin, M.A. Dalam orasinya, beliau menegaskan bahwa guru profesional abad ke-21 harus menguasai literasi digital, berpikir reflektif, serta menyeimbangkan kecerdasan intelektual, sosial, dan spiritual. “Guru Indonesia harus menjadi sumber nilai dan penjaga kemanusiaan di tengah kemajuan teknologi. Jadilah guru yang mendidik dengan hati dan berkomitmen pada nilai-nilai keislaman,” pesan Prof. Sahiron.

Sementara itu, Rektor UIN SUNA Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag., dalam amanatnya menekankan pentingnya menghadirkan nilai-nilai cinta dalam proses pendidikan. Menurutnya, pendidikan yang berlandaskan kasih sayang dan keikhlasan akan melahirkan generasi yang kuat secara karakter dan lembut dalam jiwa.

Surat Keputusan (SK) Rektor, Nomor 117 Tahun 2025 atas kelulusan peserta PPG, dibacakan oleh Wakil Dekan II FTIK, Novi Diana, M.Pd., serta penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan peserta yang menyebut bahwa PPG Transformatif telah memberikan pengalaman berharga dalam membentuk profesionalisme dan reflektivitas sebagai guru.

Share this Post